Say hello,

Sabtu, 30 Juni 2012

Essay Data Print


FAKTOR PENENTU KUALITAS PENDIDIKAN DAN DEFINISI KUALITAS PENDIDIKAN YANG BAIK

Oleh Kiar Vansa Febrianti

Memahami pendidikan bukan sekedar alat untuk mencerdaskan melainkan alat untuk mengubah derajat sosial-ekonomi karena pendidikan adalah eskalator untuk menaikan posisi rakyat jelata dari ketertinggalan dan ketergantungan menjadi kemajuan dan kemandirian. Arti penting pendidikan sebagai salah satu pilar utama dalam pembentukan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter, serta memiliki peran yang sangat penting bagi pembangunan nasional, mengingatkan bahwa pendidikan merupakan langkah awal dalam perjalananan kehidupan seseorang meniti persaingan global atau akar dari sebuah pohon yang berdiri kokoh yang akan diterjang oleh ribuan ombak. Indikasinya adalah menjadikan pendidikan sebagai faktor utama manusia dalam melakukan perkembangan dalam kehidupannya yang dinamis dan pengangkatan status kehidupannya menjadi lebih diakui keberadaannya. Tercapainya pelaksanaan tujuan-tujuan utama pendidikan yang menjadi hak bagi seluruh warga negara Indonesia, maka akan menentukan kualitas dari pendidikan tersebut.

Kualitas pendidikan ditentukan oleh tiga faktor. Pertama, guru. Guru yang dibutuhkan untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah guru yang benar-benar mengabdi untuk negara bukan mengincar penghasilan yang akan diperolehnya atau sekedar tugas pemerintah melainkan mengabdi dengan gerakan hati, bukan hanya mengajar dan melatih melainkan juga mendidik, tidak sekedar menjalankan kurikulum pemerintah tetapi membuat tiap pembelajaran menjadi bermakna untuk kehidupannya. Selain itu, guru yang profesional dan berdedikasi tinggi yaitu tenaga pengajar yang memiliki kesiapan untuk memberikan ilmu pengetahuan dan keahliannya serta mampu mengimplementasikan rancangan pembelajaran yang telah dibuatnya menjadi sebuah pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan, memiliki kedisiplinan, dan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap tugas-tugas kependidikannya. Sehingga dalam konteks tersebut, guru benar-benar berperan sebagai ”penyelenggaraan pendidikan” dan  agents of change”.

Kedua, pembuat kebijakan (pemerintah). Pemerintah harus membuat kebijakan sistem pendidikan yang tidak membuat sekolah-sekolah berlomba-lomba menaikkan peringkat sekolahnya melalui aspek kognitif (UN, olimpiade, dll) dan mengabaikan aspek moral serta psikomotorik, tetapi kebijakan yang dibuat harus menjadikan peserta didik mampu “berpikir dan mencipta” bukan “bekerja”.

Ketiga, sarana prasarana. Sekolah menjadi tempat paling strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan dilengkapi berbagai fasilitas lengkap dengan pasokan yang memadai sesuai dengan kebutuhan dalam kondisi siap pakai harus tersebar secara merata dan tidak ada keberpihakan kepala daerah terhadap dunia pendidikan. Namun, hal ini bertolak belakang dengan negara Indonesia karena masih mahalnya biaya pendidikan sehingga tidak terjangkau semua oleh masyarakat. Pendidikan gratis tidak mengimbangi untuk menghasilkan kualitas pendidikan yang baik. Misalnya, bukunya kurang pasokan dan dalam keadaan yang kusam bahkan terlihat seperti tidak  terawat. Selain itu, ruangan kelas yang masih beratapkan langit, dan sarana praktik tidak mendukung, seperti tidak adanya globe, atlas, alat peraga, kelengkapan lab, dll. Anggaran 20% untuk pendidikan menjadi tidak terasa sehingga dapat menurunkan kualitas pendidikan Indonesia disertai menurunnya kualitas sumber daya manusia dan meningkatnya angka pengangguran tiap tahun.

Kualitas pendidikan yang baik dapat dilihat dari  output-nya berupa peserta didik yang unggul dan mampu bersaing di luar sekolah dengan peserta didik lainnya, tidak hanya cerdas dan terampil tetapi juga berbudi pekerti luhur serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi sekarang dan masa yang akan datang, memiliki akar budaya serta nilai-nilai moral baik, pendidik yang profesional dan berdedikasi tinggi, sarana prasarana yang memadai, dan pemerintah yang selalu siap menjadi fasilitator pendidikan.

Inspirasi: Fakhrizal Arsi dan Noor Shanti Handayani
Dikembangkan oleh Kiar Vansa Febrianti


Sabtu, 23 Juni 2012

Agama Islam (2)


Adakah Amalan Nisfu Sya’ban dalam Islam?

          Sebenernya, bulan yang sering dilupakan oleh segelintir orang adalah bulan di antara Rajab dan Ramadhan yaitu Sya'ban.

          Cerita sedikit akan malam ini yaaa...

          Setahun silam saat Ibunda masih ada, di rawat inap di RSUD Bekasi di kamar UGD karena koma beberapa bulan, membuat kami anak-anak dan suaminya kelimpungan apakah yang menyebabkannya beliau tidak bangun dan tak kunjung membaik?

          Singkat cerita, kamar rumah sakit tersebut ditempati oleh pasien yang akut-akut bahkan setiap harinya ada saja yang meninggal, sekamar Ibunda, depan, dan sekelilingnya kecuali Ibunda.

          Sekarat dapat dikatakan dan tidak ada harapan padahal kankernya sudah tidak mengganas lagi.

          Waktu itu, teman dekat saya yang dulunya adalah musuh bebuyutan saya, Adithya Warsyah selalu menjadi tempat curhatan saya bahkan sampai masuk kuliah ia pun mengantarkan saya ke kampus UNJ. Ia tau persis bagaimana keadaan saya hingga ia selalu mengingatkan amalan-amalan apa yang harus saja kerjakan untuk Allah SWT dan peristiwa-peristiwa Islam penting lainnya.

          Heeemmm.... Saya juga tak henti ngusahakan agar Ibunda sadar meskipun segala harta dan tabungan saya serta adik-adik saya habis tanpa sisa bahkan minus.

             Tiba saatnya Oppa, panggilan kesayangan saya terhadap Adit, memberitahukan akan Malam Nisfu Sya'ban, konon jikalau kita mengaji dan berdoa pada malam itu pasti langsung dikabulkan tanpa hitungan detik. percaya atau tidak, itu semua kan kembali kepada Allah SWT yang mau mengabulkannya secepat apa.             

           Wallahu'alam bisshowab.

          Saya hanya berpikiran positif saat itu dan menganggap doa dikabulkan itu tidak hanya malam Nisfu Sya'ban saja, tetapi ga ada salahnya buat berda, ya kan??

          Saya berdoa meminta kepada Allah SWT untuk menyadarkan Ibunda dari masa tidak sadarnya yang begitu lama, dan apabila sadar lancarkanlah segala ucapannya (bisa ngomong maksudnya). Ngaji, berdoa khusyuk banget jam 11 malam seingat saya. Setelah itu tidak sengaja air mata saya menetes di tangan yang saya pegang, tangan yang ditusuk jarum infus. Setelah menangis sesegukan dan membisikkan ke telinganya kalau saya senantiasa mendampinginya, SUBHANALLAH... ALLAHUAKBAR... sontak langsung melek, mata terbuka lebar (terlihat melotot karena tubuhnya kurus kerontang), dan bicara. Pasien sampingnya juga kaget banget banget. Serem banget memang... langsung tanpa jeda. Dan akhirnya Ibunda sadar dan menunjukkan perubahan yang baik yang cukup signifikan. Para suster ga ada yang percaya bahwa sebelumnya itu Ibunda divonis oleh dokter karena udah ga ada harapan lagi. Percaya atau tidak, sebenernya tidak ada jarak pada doa kami :')

         Saat itulah saya percaya malam Nisfu Sya'ban juga istimewa....


Nisfu Sya'ban berasal dari kata Nisfu (bahasa Arab) yang berarti separuh atau pertengahan, Sya'ban adalah nama bulan ke-8 dalam kalender Islam. Dengan demikian nisfu sya'ban berarti pertengahan bulan Sya'ban. Pada malam ini biasanya diisi dengan pembacaanSurat Yaasiin tiga kali berjamaah dengan niat semoga diberi umur panjang, diberi rizki yang banyak dan barokah, serta ditetapkan imannya.
Setelah pembacaan Surat Yaasiin biasanya diteruskan dengan salat Awwabin atau salat tasbih. Setelah itu biasanya dilanjutkan dengan ceramah agama atau langsung makan-makan.
Peringatan Nisfu Sya'ban tidak hanya dilakukan di Indonesia saja. Al-Azhar sebagai yayasan pendidikan tertua di Mesir bahkan di seluruh dunia selalu memperingati malam yang sangat mulia ini. Hal ini karena diyakini pada malam tersebut Allah akan memberikan keputusan tentang nasib seseorang selama setahun ke depan. Keutamaan malam nisfu Sya'ban diterangkan secara jelas dalam kitabIhya' Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali.
sumber: wikipedia

Dalam bulan Sya’ban ada satu malam yang oleh Allah diberikan keistimawaan dan keberkahan di dalamnya, yaitu malam Nisfu Sya’ban (malam pertengahan bulan Nisfu Sya’ban). Hal ini sebagaimana di sabdakan Rasulullah yang maknanaya: “jika datang malam Nisfu Sya’ban maka dirikanlah shalat malam dan berpuasalah pada esok harinya” (HR. Ibnu Majah). Sabda Rasulullah ini menunjukkan keistimewaan malam pertengahan bulan Sya’ban (Nisfu Sya’ban) Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk mengisi malam tersebut dengan shalat malam, puasa pada esok harinya dan juga dengan memperbanyak dzikir, wirid serta mengingat mati, hari kebangkitan dari kubur dan hari perhitungan (hisab) semua amal perbuatan manusia, dimana orang-orang yang beriman dan bertaqwa akan beruntung dan orang yang kufur dan dzalim akan merugi. Membaca surat yasin 3 kali pada malam nisfu Sya’ban dengan ikhlas dan benar adalah amal perbuatan yang baik dan yang membacanya akan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala. Namun sebenarnya tidak ada satu hadits pun yang menjelaskan tentang kesunnahan membaca surat yasin pada malam ini secara khusus.
Ada satu catatan penting berkaitan dengan tradisi di sebagian masyarakat kita pada malam nisfu Sya’ban, yaitu tentang do’a yang biasa di baca oleh sebagain masyarakat pada malam ini. Do’a tersebut perlu diluruskan karena berkaitan dengan masalah tauhid atau keimanan terhadap taqdir Allah ta’ala. Doa itu berbunyi:
اَللّهُمَّ ِإنْ ُكْنتَ َكَتْبتَنِي ِفىْ أُمِّ اْلِكَتاِب َمْحُرْومًا أَوْ َمْطرُوْدًا أَوْ ُمقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرّزْقِ فَامْحُ أَللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَاِني وَطَرْدِي وَإِقْتَارَ رِزْقِي 
Makna doa yang  perlu di luruskan tersebut adalah: “Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan aku dalam kitab-Mu sebagai orang yang terhalang, tersingkirkan atau yang yang terkurangi rizkinya. Maka hapuslah ya Allah dengan karunia-Mu kesengsaraan, keterhalangan, ketersingkiran dan kekurangan rizkiku…”. Doa ini tidak ada yang meriwayatkan dengan riwayat yang shahih dan doa tersebut mangandung makna seakan-akan taqdir Alllah dapat berubah, padahal umat islam sepakat sebagaimana yang di nash alqur’an maupun hadits bahwa taqdir Allah, kehendak Allah tidak dapat di ubah dengan sesuatu apapun, karena perubhan menandakan baharunya sesuatu sedangkan Allah dan sifat-sifat-Nya adalah azali (tidak memiliki permulaan) dan abadi (tidak memiliki penghabisan). Artinya taqdir Allah tidak berubah  

Amalan Nisfu Sya'ban Menurut Islam

Bagaimana dengan amalan malam Nisfu Sya’ban yang dilakukan oleh banyak orang? Apakah amalan nisfu sya'ban dibenarkan menurut agama Islam?

Jawaban ustadz mengenai amalam Nisfu Sya'ban

Ada beberapa riwayat yang shahih tentang keutamaan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, tetapi tanpa mengkhususkan sebagian hari-harinya, di antaranya:
أَنَّ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ  اِسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلاَّ رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِيْ شَهْرٍ مِنْهُ فِيْ شَعْبَانَ، فَكَانَ يَصُوْمُ شَعْبَانَ كُلَّهُ إِلاَّ قَلِيْلاً
"Sesungguhnya Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Aku tidak pernah sekali pun melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali (pada) bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau (banyak berpuasa -ed) dalam suatu bulan kecuali bulan Sya’ban. Beliau berpuasa pada kebanyakan hari di bulan Sya’ban.” (HR. al-Bukhari: 1868 dan HR. Muslim: 782)
Dalam hadits yang lain, Usamah bin Zaid berkata,
لَمْ أَرَكَ تَصُوْمُ مِنَ الشُّهُوْرِ مَا تَصُوْمُ مِنْ شَعْبَانَ، قَالَ: ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفِلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَ رَمَضَانَ، وَ هُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ اْلأَعْمَالُ فِيْهِ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِيْ وَ أَنَا صَائِمٌ
“Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu berpuasa dalam beberapa bulan seperti puasamu di bulan Sya’ban. Beliau menjawab, ‘Itu adalah satu bulan yang manusia lalai darinya. (Bulan itu adalah) bulan antara Rajab dan Ramadan, dan pada bulan itu amalan-amalan manusia diangkat kepada Rabbul ‘alamin, maka aku ingin supaya amalanku diangkat pada saat aku berpuasa.’ ” (HR. an-Nasa’i: 1/322, dinilai shahih oleh al-Albani dalam Irwa’ al-Ghalil: 4/103)
Adapun pengkhususan hari-hari tertentu pada bulan Sya’ban untuk berpuasa atau qiyamul lail, seperti pada malam Nisfu Sya’ban, maka hadits-haditsnya lemah bahkan palsu. Di antaranya adalah hadits:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلاَ مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berkata, ‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia. Adakah demikian dan demikian?’ (Allah mengatakan hal ini) sampai terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah: 1/421; HR. al-Baihaqi dalam Su’abul Iman: 3/378)
Keterangan (hadits lemah nisfu sya'ban di atas -red):
Hadits ini dari jalan Ibnu Abi Sabrah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari Mu’awiyah bin Abdillah bin Ja’far, dari ayahnya, dari Ali bin Abi Thalib, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hadits ini adalah hadits maudhu’/palsu, karena perawi bernama Ibnu Abi Sabrah tertuduh berdusta, sebagaimana dalam Taqrib milik al-Hafidz. Imam Ahmad dan gurunya (Ibnu Ma’in) berkata tentangnya, “Dia adalah perawi yang memalsukan hadits.”[1]
Maka dari sini kita ketahui bahwa hadits tentang fadhilah (keutamaan –ed) menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dan berpuasa di siang harinya tidaklah sah dan tidak bisa dijadikan hujjah (argumentasi). Para ulama menyatakan hal itu sebagai amalan bid’ah dalam agama.[2]
============
Catatan kaki:
[1] Lihat Silsilah Dha’ifah, no. 2132.
[2] Lihat Fatawa Lajnah Da’imah: 4/277, fatwa no. 884.
Dijawab oleh Ustadz Abu Ibrohim Muhammad Ali pada Majalah Al-Furqon, Edisi Khusus, tahun ke-9, 1430 H/2009 M.
(Dengan beberapa pengubahan tata bahasa dan aksara oleh redaksi www.konsultasisyariah.com)
Topik bahasan: Amalan Nisfu Sya'ban

Jumat, 22 Juni 2012

Agama Islam (1)


Dialog Rasulullah dan Iblis (sekitar 20 pertanyaan)


Suatu ketika Allah SWT memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis agar menghadap Baginda Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disuka maupun yang dibencinya. Hal ini dimaksudkan untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad saw dan juga sebagai peringatan dan perisai umat manusia.

Kemudian Malaikat itu pun mendatangi Iblis dan berkata: “Hai Iblis! Engkau diperintah Allah untuk menghadap Rasulullah saw. Bukalah semua rahasiamu dan jawablah setiap pertanyaan Rasulullah dengan jujur. Jika engkau berdusta walau satu perkataanpun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat pedih”.

Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan, maka segera ia menghadap Rasulullah saw dengan menyamar sebagai orang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai yang panjangnya seperti ekor lembu.

Iblis pun memberi salam sampai 3 (tiga) kali salam, Rasulullah saw tidak juga menjawabnya, maka Iblis berkata : “Ya Rasullullah! Mengapa engkau tidak menjawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?”

Maka jawab Nabi dengan marah : “Hai musuh Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Jangan kau coba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam as sehingga beliau keluar dari syurga, kau hasut Qabil sehingga ia tega membunuh Habil yang masih saudaranya sendiri, ketika sedang sujud dalam sembahyang kau tiup Nabi Ayub as dengan asap beracun sehingga beliau sengsara untuk beberapa lama, kisah Nabi Daud as dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu. Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wa jalla, tapi aku diharamkan Allah menjawab salammu. Aku mengenalmu dengan baik wahai Iblis, Raja segala Iblis. Apa tujuanmu menemuiku?”.

Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Engkau dapat mengenaliku karena engkau adalah Khatamul Anbiya. Aku datang atas perintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam as hingga akhir zaman nanti. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, aku tidak berani menyembunyikannya”.

Kemudian Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata: “Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatahpun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu”.

Ketika mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah kesempatanku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar seluruh sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1): “Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?”

Jawab Iblis: “Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara musuh-musuhku di muka bumi ini”.

Kemudian Nabipun memandang muka Iblis dan Iblispun gemetar karena ketakutan.

Sambung Iblis: “Ya Khatamul Anbiya! Aku dapat merubah diriku seperti manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suarapun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Andaikan aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu.
Aku cabut iktikad atau niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu juga aku berusaha menarik mereka kepada kekafiran, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan yang benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku”.

Pertanyaan Nabi (2): “Hai Iblis! Apa yang kau perbuat terhadap makhluk Allah?”

Jawab Iblis: “Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, berbuai dengan makanan dan minuman, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda, emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan yang haram.
Demikian juga ketika pesta di mana lelaki dan perempuan bercampur. Di sana aku lepaskan godaan yang besar supaya mereka lupa peraturan dan akhirnya minum arak. Apabila terminum arak itu, maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga perbuatan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.
Apabila mereka sadar akan kesalahan mereka lalu hendak bertaubat dan berbuat amal ibadah, akan aku rayu supaya mereka membatalkannya. Semakin keras aku goda supaya mereka berbuat maksiat dan mengambil isteri orang. Jika hatinya terkena godaanku, datanglah rasa ria’, takabur, iri, sombong dan melengahkan amalnya. Jika lidahnya yang tergoda, maka mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat”.

Pertanyaan Nabi (3):   “Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambah laknat yang besar dan siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?”

Jawab Iblis: “Semuanya itu adalah anugerah dari Allah Yang Maha Besar. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi Ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke langit yang lebih tinggi. Kemudian aku tinggal di dunia ini beribadah bersama para Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan manusia yang pertama (Nabi Adam as) dan seluruh Malaikat diperintah supaya memberi hormat sujud kepada lelaki itu, hanya aku saja yang ingkar. Oleh karena itu, Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu berubah menjadi keji dan menakutkan. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikaruniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itupun aku masih belum puas dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga hari kiamat kelak.

Sebelum engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia, tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadah dan balasan pahala serta syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia dan memberitahu manusia yang lain tentang apa yang sebenarnya aku dapatkan dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan kehancuran.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak diijinkan oleh Allah untuk naik ke langit dan mencuri rahasia karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku memaksa untuk naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tentaraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu, maka semakin beratlah pekerjaanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut manusia”.

Pertanyaan Nabi (4): “Hai Iblis! Apa yang pertama kali kau tipu dari manusia?”

Jawab Iblis : “Pertama kali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir dan juga dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, akan aku tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikuti kemauanku”.

Pertanyaan Nabi (5): “Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis:   “Sungguh penderitaan yang sangat besar. Gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku, maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda manusia pada setiap anggota badannya.

Beberapa iblis datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, lupa bilangan raka’atnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, hilang khusyuknya, matanya senantiasa melirik ke kanan dan ke kiri, telinganya senantiasa mendengar percakapan orang dan bunyi-bunyi yang lain.

Beberapa iblis yang lain duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya tidak kuat sujud berlama-lama, penat waktu duduk tahiyat dan dalam hatinya selalu merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, itu semua membuat berkurangnya pahala. Jika para iblis tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan hukuman yang berat”.

Pertanyaan Nabi (6): “Jika umatku membaca Al-Qur’an karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis: “Jika mereka membaca Al-Qur’an karena Allah, maka terbakarlah tubuhku, putuslah seluruh uratku lalu aku lari dan menjauh darinya”.

Pertanyaan Nabi (7): “Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?”

Jawab Iblis: “Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya”.

Pertanyaan Nabi (8): “Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”

Jawab Iblis:   “Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya buatku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatat dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemudian orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya dan dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa, barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasanya”.

Pertanyaan Nabi (9): “Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”

Kamis, 21 Juni 2012

Sepam #lembaran ke-9


Ini dia penghujung cerita. Dan kali ini beneran sepam terakhir karena praktikum selesai yaa ga akan ada sepam-sepam lainnya yang mengikuti.

Tanggal 07 Juni 2012, hari Kamis adalah rencananya kelas PFNR 2011 UAS Praktikum Fisdas 2. Mendekati semua matakuliah pada UAS, tugas pun tak terkendali. Makalaaaaahhh….. semua belom lagi bikin artikel, abstrak, atau apalah sejenisnya tetekbengeknya. Saya kira saya bakal terkapar masuk rawat inap mengingat ga pernah tidur yaa cuman 2 hari lah. Bikin mata pedes, sepet, kepala cenat-cenut, jarang makan eh lupa makan, ga pernah minum penambah darah, mandi jam 4 pagi mulu, ditambah lagi memenuhi panggilan mengajar anak-anak juga pada UAS. Hiiyyyaaahhh semangat!! Ternyata segala pemikiran buruk ga terjadi, alhamdulillah…

Laporan akhir ABB juga belom, makalah PTI, artikel Bahasa, abstrak Bahasa, laporan akhir cermin, PPT praktikum, PPT Biologi, rangkuman Bahasa, proposal, LPJ, motor listrik, aduh apalagi tuh lupa saking banyaknya harus diselesaikan dalam waktu seminggu dan kuliah sampai sore terus menyebabkan sampai rumah malem langsung ngajar, pulang ngajar langsung tidur, kebablasan sengaja ga dibangunin ayah saya karena terlihat sangat lelah, akhirnya ketemu pagi langsung mandi dan berangkat jam 05.15 WIB. Ingin rasanya saat itu tuh cepat berlalu dan ga lewatin hari itu juga. Alhamdulillah selesai juga berkat bantuan semua pihak. Terimakasih yaa yang udah pada bantuin yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu lantaran saking banyaknya. Hehehehe semoga niat baik kalian terlaksana dan dicatat sebagai amal dan kebaikannya dibalas oleh Allah SWT. Aamiin.. :D

Dan ternyata kami pun mendapatkan kabar gembira kalau ujiannya dimundurkan lantaran aslabnya pada ga bisa. Huahahaha…. Serasa terbang diantara lapisan langit bersama naga terbang *apasih. Jujur saja, udah feeling tuh klo ujiannya bakal diundur pasalnya saya juga belum menyelesaikan laporan akhir. Horrrreeee…. Makasih Ya Allah u,u

UAS kelompok kami yaitu seperti yang telah disampaikan sebelumnya tentang Indeks Bias. Iyak, majunya dikocok dan ternyata dapet urutan ke-11 dari 13 kelompok. Capedeeehh… padahal pengen banget maju pertama. Sambil nungguin giliran maju, Ka Ijal bilang ga boleh mainin engpon ataupun ngerjain PPT saat presentasi sudah dimulai, berarti ga ada yang ngelarang saya dong buat mainin mainan baru saya TAMAGOCHI hahaha. Nat nut nit nut nau nut berisik banget dah tuh di belakang sambil ngadem di bawah AC, asoy banget mainnya. Pada komentaaaaarrr aja bunyi gituan katanya ga bolehlah atau takut diomelin lah. Padahal bener dong yaa boleh mainan tamagochi?? Iyalah orang bilangnya ga boleh itu engpon sama lepi doang wkwkwkwk.

Yaudah nungguin dah tuh. Sesuai dugaan, semakin lama majunya, semakin belakangan, maka presentasi cuman di skip-skip aja. Bete banget sih emang. Udah belajar mempersiapkan segala sesuatunya eh ternyata cuman nunjukkin data doang. Bikin PPT dengan berbagai konflik dengan sang partner juga. Eh ternyata segitu doang presentasinya. Kesimpulannya yang baca partner saya “Yak, kesimpulannya adalah Hukum Snellius terbukti”. Prok prok prok

Selesai dehh…

Apa yang hebat? Apa yang menarik? Apa yang seru? Ga ada, wong selesainya presentasi bukan berarti laporan ABB juga udah yaa… Yang bikin hepi adalah keinginan saya tercapai yaitu membeli Tamagochi. Hahahaha memelihara monyet yang namanya Cwi.

Intinya, nikmatin ajalah hari itu.

Pesannya, jangan pinjemin Tamagochi kalian ke teman-temin kalian meskipun terpercaya karena SI CWI KE RESET… ah parah nih.. kapan gedenya klo ke reset mulu setelah ke reset sama Ka Ijal dan Luthfi -_______________-

Sekian. Terima kasih teman-temin buat setia sama sepam-sepamnya sampai ke-9 ini.

Pasti pada bosen yaa? Udah telen aja ga ada tulangnya ini kok hehehe

Akhir kata,
Mianhamnida,
Annyeong-hi gaseyo,
Michigetda! ^_~

Rabu, 20 Juni 2012

Sepam #lembaran ke-8


Iyak, ternyata ada lanjutannya lagi looohh… Sekarang tanggal 31 Mei 2012. Dipenghujung bulan ini ada apa yaa…?

Lagi lagi lagi dan lagi ga boleh bosen. Namanya juga sepam isinya kegiatan dan kegilaan praktikum. Nyampah blog saya banget tapi giliran nyampah itu rating melejit. Dasar mahasiswa… ckckckck

Masuk lab, saya celingukan mencari ruangan. Kabel udah ga make lagi, semua tempat juga udah ditempatin. Dimana siiihhh?? Adddduuuuhhh…. Praktikum Cermin nih!

Partner dan saya main cari-carian.

I: “Loh, ini si Kiar”
K: “Loh, lu disini?”
I: “Sekarang kita dimana nih?”

Tanya..tanya..tanya… tanya orang sekeliling dan mereka pun menanyakan balik ke saya “Emang praktikum apa?” “Cermin” “Di dalem ruangan lah Yar…”

OMAIGAT!! GA MUNGKIN…

Itu ruangan eh bukan sepertinya gudang. Yee.. sama aja gudang juga ruangan kali. Panas dan gelap. Sempit juga sih. Masuk dah ke wahana uka-uka itu. Hoorrreee ternyata ga kelompok kami saja, ada kelompok Raras Hafidz Lofrina. Rame dah klo ada Camen maaahh alias Lofrina. Panggilnya Camen aja yuk.

Lanjuutt…

Udah panas, sempit, gelap, seperti biasa ga ada ujungnya deh klo partner saya marah-marah mulu. Pantesan aja awet tua. Saya bergerak kesini salah. Saya diem salah. Saya ngerjain ini itu salah. Ga pernah bener. Itu tempatnya cuman buat lewat 1 orang doang jadinya takut kami bersentuhan, kan bukan muhrimnya..

I: “Lu kesitu kek Kiar, gue mau ke sini”
K: (melangkah)
I: “Lu balik lagi kek Kiar, gue mau kesitu”
K: (melangkah)

       Repoootttt banget dah… udah praktikum ini mainannya sinar dalam kegelapan lagi. Kelemahan saya banget. Udah makin merana aja. Saya pun ga pernah serius klo lagi praktikum, bawaan emoooosiiiii mulu… jadinya buat menghibur diri sendiri yaa gitu isengin orang dan ngotak-ngatik sendirian meskipun ujungnya berantem ataupun diomelin sama partner. Iyeeuuwwhh..

Konon katanya, suara saya sangat merdu jikalau terdengar laksana musik harpa *cih #sepik banget.

Nah, di ruangan itu kan sempit, penghuninya berbody besar-besar, makin engap aja saja disitu.

C: “Ih bang Idrus enak ya”
K: “Kenapa Men?”
C: “Ga pernah sepi, rame mulu.. Sekelompok sama Mey-Mey enak ya”
K: “Maksudnya?”
C: “Iyaaa kemaren ga enak tau Mey sepi banget”
K: “Emang rame ya Men? Perasaan biasa aja deh”
R: “Iya tau Ki rame banget”
C: “Bang Idrus sensi banget, lagi dapet ya Bang? Hahaha iya Ki suara lu cengpreng banget kaya yang ngomong itu se-RT”
K: (sihal, sama aja nyindir lu Men) “Emang kemaren kelompoknya siapa?”
Mereka pun serentak R,H,C: “Dilah”
K: “Yaelaaaahh… Dilah kan anteng ga pecicilan”
C: “Tapi enak Ki.. yah ini praktikum terakhir sih ya”

Udah tuh rempong-rempongannya nyusun alat dan alatnya disusun sama aslab. Tiba-tiba ada kabar mencuak yang masuk ke ruangan kami. Luthfi berteriak ke ruangan kami.

L: “Eh lu pada mau ngeliat Bunda ga? Lagi ganteng loh!”

Buru-buru seisi ruangan 5 orang eh 6 orang deh karena Ka Ijal ada di dalem juga. Keluar nyamperin Bunda Ndes yang lagi kalut dapet praktikum ABB. Ngahahahaha… itu keluar ruangan bener-bener keluar sampe pada heboh. Sampai semua aslab nanyain “Ada apa sih? Ada apa sih? Ada apa sih?”

Yaah segitu doang sih ngeliat Bundanya… abis mau gimana lagi yaa pas ditanyain si Bunda cuman bilang “Berisik lu pada, berisik lu pada” hahaha tapi koplak lah ngeliat mimik mukanya plus gaya rempongnya dia.

Masuk lagi deh ke Sauna…

Lanjutin lagi praktikumnya sampai selesai, pas udah selesai yaudah selesai lah. Tumben yang lain pada kemana kan biasanya pada ngopi, kok ini orang ga ada. Ah mungkin udah pada pulang kali ya… ga taunya mereka ngopi ngacir sendirian ga ngajak Tuan Putri. Hadeuuhh..

Yasudahlah cukup sekian ceritanya. Lanjut ke Sepam #lembaran ke-9 (Sepam yang bener-bener terkahir)

Gomawo :D

            Nomu masitda ^_^


Selasa, 19 Juni 2012

Sepam #lembaran ke-7


Cerita kali ini yaa seperti biasanya adalah lanjutan cerita dari sepam sebelumnya. Tepatnya tanggal 24 Mei 2012, hari Kamis. Busssyyyeeett… jauh amat Yar? Yaiyalah maklum artes sibuk banget jadinya numpuk deh tulisan ini sebagai ‘utang postingan’.

Lanjuuutt…

Sebelumnya kan praktikum Transformator tuh, praktikum terakhir tentang kelistrikkan. Nah saat praktikum itu adalah saat yang gemilang karena partner berhasil mengambil kabel yang banyak sebelum kelompuk lain pada ngambil duluan. Banyaknya ga kira-kira sampai yang lain pun ga kebagian. Partner yang mengambil kabel dan saya menjaga pertahanan tempat. Hahaha koplak banget dah liat tingkah dan kelakuan sang partner yang ga pernah memerdulikan usianya terlampau jauh *uups

Mati lampu. Berhentilah segala aktivitas, wong listrik.. dan akhirnya saya didongengin tentang Persamaan Schrodinger yang 3 Dimensi. Luaaarr binasa…

Next, inti ke ceritanya yang tanggal 24 Mei ini. Praktikum Indeks Bias. Ga pake listrik-listrikkan ataupun setrum-setruman yaa jadinya pas pretest yang banyak bicara itu saya, kebalikan saat listrik. Bodo amat lah. Naaahhh… disinilah kelemahan kami. Apasih? Itu loh… kan indeks bias ngeliat garis lurus, nah mata partner itu presbiopi, mata saya astigmatisme. Gimana mau ngeliat yang lurus coba? Hahaha akhirnya kami mendatangkan pihak ke tiga yaitu Zilan.

I: “Kiar, coba cek ini udah lurus belom, klo belom lu geser-geser aja”
K: “Udah” (yaelaaaa… palingan geser cuman 1 mm)

Begitu terus-terusan dengan konsentrasi larutan yang diujikan berbeda-beda, tetep ga ada perubahan. Kata kelompok sebelumnya, kelompok Raras Hafidz Lofrina tuh indeks bias adalah praktikum yang paling cepet. Tapi, buat kami adalah yang amat sangat lama.

Berikut faktor kesalahannya:
1. Disuruh bikin larutan dengan konsentrasi yang berbeda-beda eeeehh volume airnya 100ml, ya pas di tuang ke refraktometer ya cetek lah. Gimana bisa liat garisnya juga yang melewati medium berbeda. Dan itu baru sadar setelah 3 kali percobaan, tinggal 1 percobaan lagi selesai.
2. Belom kalibrasi timbangan pas nimbang gula pasirnya -______-
3. Partner kaga ngerti make neraca, jadi apa-apa serba saya.
4. Pas ulang lagi dari awal, pake airnya sebanyak 200ml, setelah dicoba sampai 2 kali percobaan hasilnya gagal, ngulang lagi dan finalnya kami memakai air sebanyak 250ml. Itu beda banget yaaaa… udah tuh ya kecapean ngaduk-ngaduk sampai frustasi ganti-ganti konsentrasi larutan mulu dan akhirnya ngaduk bukan di gelas beker tapi di refraktometernya. Hahahaha kelakuan partner tuh. Eehh… ketauan Ka Uswah klo kami ngaduk-ngaduknya di tempatnya langsung yang bakal tau klo di refraktometernya itu bakal susah, lama, dan ga larut semua gulanya dalam air.
5. Partner mata presbiopi, saya mata astigmatisme. Minta tolong Zilan dan ternyata dia juga astigmatisme jadi percuma. Oke, Zilan ga lulus *apasih. Sreeett..sreett… narik Doyok alias Delok. Baru deh dia menjadi pihak ke-tiga-nya.

Praktikum yang ini nih yang bakal jadi bahan UAS kelompok kami yaitu kelompok 8. Enak yaaa?? Wkwkwk.

Intinya, jangan buang-buang gula pasir itu mahal tauk >,<
Pesannya, tetep akur lah yaa.