Say hello,

Sabtu, 17 Desember 2011

Sepercik Essay


Tidak Ada Judul

Segenggam berlian tak berarti apapun karena yang kau butuhkan hanyalah aku.
Gelimang harta pun terlupakan ketika kau inginkan hanyalah bersamaku.
Hormat dan santunku menjadi prioritas dan pegangan untuk abdi dan baktiku padamu.
Mungkin semua darah yang telah ku berikan padamu tidak bisa membalas, tapi percayalah saat aku melantunkan do’a untuk mu dan kau mendo’akanku menjadi anah yang sholih, semua itu akan membawamu kedalam proses pengabulan do’aku dari-Nya untukmu.
Cakapku tak banyak, namun air mata selalu bergetar gemirih rintih saat kau katakakan “Aku butuh kau”.
Karena perasaanku sangat mengenal perasaannmu, tidak membuatku menjadi angkuh karena kau butuh aku.
Kata orang ya memang kata orang, tapi kehidupanku lah yang aku jalankan bukan kehidupan orang lain, yaitu hanya kau dan aku bersama selamanya. Aku dan kau selalu dan saling membutuhkan.




Tidak Biasa

Kugarap kata-katamu dan kupahami artinya, itu biasa.
Kuperbaiki kata-kataku saat salah dan kau pun menegurku, itu sudah sewajarnya.
Aku salah dan benar pun sering kau marahi, itu normal tak perlu heran.
Saat sakit kau pelukku dan berkata “Tanganku ini bisa menyembuhkanmu, Nak” itu tidak biasa.
Karena aku berpikir, Tuhan itu sangat baik sekali menghadirkanku dan menampakkanku bidadari yang cintanya begitu luas itu benar-benar memelukku saat ku terbaring lemah. Benar-benar tampak dihadapanku dan belaian tangannya di kepalaku hingga membawa perasaanku sampai tertidur pulas.




Posted by: Kiar Vansa Febrianti

Tidak ada komentar: