Manusia merupakan makhluk sempurna yang diciptakan oleh
Sang Pencipta. Manusia dikatakan sempurna dibandingkan makhluk hidup lainnya
karena memiliki akal untuk berpikir, namun kemampuan berpikir atau tingkat
kecerdasan yang dimiliki pun berbeda-beda. Faktor yang mempengaruhi tingkat
kecerdasan setiap orang adalah genetik atau bawaan sejak lahir, pendidikan dari
orang tua, proses pembelajaran yang dialami, lingkungan sekitarnya, bahkan
pergaulannya.
Pada umumnya kecerdasan manusia terbagi menjadi beberapa
jenis, yaitu IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emosional Quotient), dan SQ
(Spiritual Quotient). IQ, EQ, dan SQ
merupakan visualisasi dari setiap potensi yang dimiliki manusia. Ketiga jenis
kecerdasan tersebut harus berjalan beriringan dan salah satunya tidak bisa diunggulkan
karena ketiga kecerdasan ini saling melengkapi dalam membentuk pribadi yang
unggul dan menentukan bagaimana seseorang berpikir, bertindak, bersikap, dan
berperilaku. IQ memang bisa dijadikan tolak ukur potensi atau kecerdasan
umumnya karena dapat dinilai secara kualitatif dengan batas tertentu sebagai kriteria
seperti di atas rata-rata atau cerdas atau bahkan genius, tetapi karakter
unggul tidak terpusat pada kecerdasan IQ saja tetapi juga dari EQ dan SQ.
IQ (Intelligence Quotients) adalah kecerdasan manusia
untuk bernalar, perencanaan sesuatu, kemampuan memecahkan masalah, belajar,
memahaman gagasan, berpikir, dan penggunaan bahasa (http://fadhlyashary.blogspot.com/2012/04/pengertian-iq-eq-sq-dan-esq.html).
Contohnya yaitu seorang anak mempelajari beberapa mata pelajaran seperti Matematika,
Kimia, Fisika, Biologi, Sejarah, Sosiologi, dan lain-lain. Kegiatan seperti itu
hanya fokus pada kecerdasan akademik yang memanfaatkan otak kiri untuk berpikir
kritis dan ilmiah, belajar menganalisis, mengaitkan hubungan pelajaran yang
didapatkan dari sekolah dengan lingkungan sekitar dan kesehariannya, serta menyelesaikan
soal yang diberikan.
EQ (Emotional Quotients) adalah kecerdasan emosional
seperti kemampuan pengendalian diri sendiri, semangat, ketekunan, kemampuan untuk
memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapi frustrasi, kesanggupan untuk
mengendalikan dorongan hati dan emosi, mengatur suasana hati, menjaga agar
beban stress tidak melumpuhkan
kemampuan berpikir, empati, berdoa, menyelesaikan konflik, dan memimpin diri
serta lingkungannya (http://fadhlyashary.blogspot.com/2012/04/pengertian-iq-eq-sq-dan-esq.html). Contohnya
yaitu seorang anak mampu mengekspresikan dan mengontrol rasa bahagianya ketika
mendapatkan nilai ujian yang bagus atau rasa sedih dan kecewanya ketika mendapatkan
nilai ujian yang jelek untuk tidak berlarut atau berlebihan.
SQ (Spiritual Quotients) adalah kecerdasan spiritual.
Tidak hanya keagamaan saja tetapi juga kecerdasan yang berasal dari dalam hati
yang menjadikan seseorang kreatif ketika kita dihadapkan pada masalah pribadi
dan mencoba melihat makna yang terkandung di dalamnya, serta menyelesaikannya
dengan baik agar memperoleh ketenangan dan kedamaian hati
(http://fadhlyashary.blogspot.com/2012/04/pengertian-iq-eq-sq-dan-esq.html). Contoh dalam kehidupan sehari-hari terutama bidang
pendidikan yaitu seorang anak mampu menyimpulkan dan mengambil hikmah ketika
dirinya kecewa saat mendapatkan nilai ujian yang jelek akibat kelalaian dirinya
tidak belajar dengan rajin. Contoh lainnya yaitu seorang anak mengerjakan soal
ujian tanpa menyontek sebab saat ujian berlangsung dirinya dihadapi
permasalahan batin untuk mengikuti kebiasaan yang tidak benar tetapi soal yang
diberikan juga sulit sehingga situasi tersebut menjadi pilihan terberatnya
untuk berbuat.
Pendidikan merupakan tongkat estafet yang digunakan para
generasi muda dalam melanjutkan perjuangan bangsa memerdekakan dari kebodohan.
Untuk memajukan Negara Indonesia diperlukan generasi bangsa yang memiliki
karakter dalam kepribadiannya dan karakter tersebut tidak hanya ada pada
kegiatan belajar mengajar di sekolah ataupun intitusi pendidikan lainnya.
Karakter yang unggul hanya bisa diciptakan oleh keseimbangan kecerdasan IQ, EQ,
dan SQ.
INFO BEASISWA
Program beasiswa DataPrint telah memasuki tahun ketiga. Setelah sukses mengadakan program beasiswa di tahun 2011 dan 2012, maka DataPrint kembali membuat program beasiswa bagi penggunanya yang berstatus pelajar dan mahasiswa. Hingga saat ini lebih dari 1000 beasiswa telah diberikan bagi penggunanya.
Info selengkapnya kunjungi website di bawah ini:
INFO BEASISWA
Program beasiswa DataPrint telah memasuki tahun ketiga. Setelah sukses mengadakan program beasiswa di tahun 2011 dan 2012, maka DataPrint kembali membuat program beasiswa bagi penggunanya yang berstatus pelajar dan mahasiswa. Hingga saat ini lebih dari 1000 beasiswa telah diberikan bagi penggunanya.
Di
tahun 2013 sebanyak 500 beasiswa akan diberikan bagi pendaftar yang terseleksi.
Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan
daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat
diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint. Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp
250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali
bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay,
prestasi dan keaktifan peserta.
Beasiswa yang dibagikan
diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima
beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan diri kamu, klik kolom
PENDAFTARAN pada webnya!
Pendaftaran
periode 1 : 1 Februari –
30 Juni 2013
Pengumuman : 10 Juli 2013
Pendaftaran
periode 2 : 1 Juli – 31 Desember
2013
Pengumuman : 13 Januari 2014
Info selengkapnya kunjungi website di bawah ini:
Beasiswa
DataPrint (www.beasiswadataprint.com)
Website
DataPrint (www.dataprint.co.id)