Resume :
3
Hari, Tanggal :
Jumat, 24 Mei 2013
Menulis Itu Tidak Sulit
Oleh Kiar Vansa Febrianti
Pembinaan Mayapres (PM) yang sekarang ini ga terasa udah pertemuan ke-3
otomatis udah ada 3 resume juga. Materi kali ini disampaikan oleh salah seorang
mahasiswi UNJ yang udah ga asing lagi untuk dikenal. Kak Fitriani Wahyu
Setyaningrum dengan panggilan akrabnya Kak Fitri ini adalah mahasiswi
pendidikan Biologi 2009 yang dahulunya aktif berorganisasi di BEMF MIPA
menempati jabatan di DPS (Departemen Sains dan Pendidikan) dan aktif di SC
(Sains Club) juga looohh… Kak Fitri menyampaikan materinya tentang Karya Tulis
Ilmiah yang informasinya berguna banget buat para penulis pemula. Jadi, harap
disimak yaa ^_^
Sebelum memberikan materi, Kak Fitri memberikan rambu-rambu agar materi
yang disampaikan olehnya dapat diterima oleh para peserta Mayapres, antara lain
sebagai berikut:
1. Ilmu (harus
komitmen)
2. Hindari ngobrol
dan bercanda
3. Jauhkan HP dari
jangkauan
4. Jangan lebay
5. Gak boleh tidur
Okeey.. THIS
TIME TO FOCUS!
Ini dia materinya.. jreng
jreng jreng jreng..
Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis. Jadi, syarat utama untuk
bisa menulis dan menjadi penulis adalah KEMAUAN. Jika kemauan belum muncul sedangkan
tuntutan untuk menghasilkan karya tulis terus menghantui kita, maka kita harus
memotivasi diri sendiri.
Syarat kedua untuk bisa menulis dan menjadi penulis adalah MEMOTIVASI DIRI
SENDIRI. Orang yang memiliki kemauan dan motivasi karena memiliki
pengetahuan dan kemampuan. Cara setiap orang agar memiliki pengetahuan dan
kemampuan adalah banyak membaca. Jadikan membaca adalah rutinitas yang
menyenangkan dan menjadi kebutuhan seorang
penulis.
Syarat ketiga untuk bisa menulis dan menjadi penulis adalah PENGETAHUAN
dan KEMAMPUAN.
Setelah semua syarat telah terpenuhi, maka tahap selanjutnya adalah mengembangkan
semua syarat tersebut. Pengetahuan dan kemampuan berkaitan dengan isi tulisan,
apa yang diuraikan dalam karya tulis. Selain itu, berkaitan juga dengan cara
dan tata cara mengungkap gagasan yang disebut sebagai aspek bahasa. Kemampuan
mengungkapkan ide dalam bahasa yang benar dan komunikatif adalah kunci
keberhasilan seseorang untuk menjadi penulis.
Ada 2 unsur pengetahuan dan kemampuan, yaitu apa yang diungkapkan (isi) dan bagaimana cara
mengungkapkannya (bentuk). Aspek isi dan bentuk adalah 2 hal yang mendukung
eksistensi sebuah karya tulis, keduanya saling terkait dan saling melengkapi.
Intinya, hal
yang harus dimiliki seorang penulis adalah kemauan, motivasi, kemampuan, dan
pengetahuan.
Biasanya dalam menulis pasti
kita berhadapan dengan kendala-kendalanya dan hal seperti itu terjadi oleh
siapapun sekalipun ia adalah seorang penulis yang handal. Kendala yang dihadapi
dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Kendala
Psikologis
Pada kendala ini
biasanya muncul beberapa alasan mengapa dirinya sulit sekali untuk menulis,
seperti:
·
Merasa tidak bisa
· Malu, takut, dan tidak percaya diri karena tulisannya
kurang baik jadi takut ditertawakan orang, pengetahuannya tidak banyak,
kemampuan bahasanya kurang baik.
·
Kurang termotivasi
·
Malas tidak ada keinginan untuk maju
2. Kendala Kemampuan
Pada kendala ini
adalah adalah alasan lain selain kendala psikologis yang diterima seseorang
sehingga takut untuk memulai menulis, seperti:
·
Kurang menguasai pengetahuan
·
Tidak tahu apa yang harus dan apa yang dapat ditulis
· Kurang menguasai bahasa untuk membahasakan gagasan pada
penulisan karya ilmiah (aspek bentuk)
·
Kurang memahami model dan teknik penulisan karya ilmiah
3. Kendala Ekonomis
Kendala ini
berupa:
· Tidak ada tantangan dari faktor income, tidak menulis
juga sudah bisa hidup layak
· Tidak memahami pentingnya berekpresi lewat karya tulis
· Kurang memahami atau menghargai pentingnya penyebaran
informasi lewat media tulisan
· Masih terpaku sama budaya lisan (ngobrol, nonton, dll)
Langkah Awal Pembuatan Karya Tulis (Ilmiah)
Dalam pembuatan suatu karya tulis, langkah yang paling utama yang pertama
kali harus dilakukan adalah cari dan temukan topik. Topik yang dicari
sebaiknya yang sesuai dengan bidang yang paling dikuasai sehingga ketika kita
dimintai untuk menjelaskan atau mempresentasikannya kita tidak bingung tetapi
sangat menguasai bahasan yang telah kita pilih
sebelumnya. Agar penulis bisa memaparkan atau menjelaskan bahasannya, maka penulis yang baik itu adalah penulis yang rajin
membaca, fungsinya untuk memperbanyak kosakata dan memperluas pengetahuan.
Banyak hal yang dapat dilakukan seorang penulis untuk memperkaya diri dengan
kosakatanya, seperti membaca jurnal, buku laporan penelitian, makalah, akses
internet, dan lain-lain. Selain itu, untuk memperluas wawasan penulis dapat
melakukan diskusi dengan sejawat ataupun sering mengikuti seminar. Dari kegiatan-kegiatan tersebut lazimnya akan muncul “ilham”
di benak kita. Hal yang harus dicermati dengan isi tulisan yaitu seperti
gagasan, pengembangan dan pengorganisasian gagasan, bahasa, dll.
Tata Penulisan Karya Tulis Ilmiah
- Bagian awal à Halaman judul, kata pengantar/prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran
- Bagian isi
- Bagian akhir
Format Umum Karya Tulis Ilmiah
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Ruang Lingkup
Kajian
1.5 Sumber Data
1.6 Metode Penelitian
1.7 Sistematika
Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Ceritanya Cerita niiih.. ^_^
Seperti biasa hari Jumat yang padat merayap ini mampu menembus atmosfer
kumpulan orang-orang terpilih yang tidak mengerdilkan semangatnya dalam hal terus belajar dan mencari alasan
belajar. Ada yang berbeda pada pertemuan ke-3 ini.
Kedaannya cukup sepi karena beberapa teman ada yang pergi ke Jogja untuk lomba yang
bertemakan nuklir, ada yang pergi sejurusan yaitu jurusan biologi acara Simbol, dan banyak juga yang sedang
melaksanakan perkuliahan sehingga hanya ada 11 orang yang dating mengikuti
materi yang cukup seru dan informatif. Tetapi, materi yang diberikan di ruang
diskusi FMIPA lantai 3 ini tetap full dan lancar diberikan. Semoga apa yang
telah disampaikan sangat bermanfaat dan dapat memotivasi semuanya bahwa menulis
itu mudah dan harus disertai pengetahuan untuk mendasari tulisan-tulisan yang
dibuat bukan hanya ucapan kosong yang tidak ada artinya, dengan kata lain
adalah harus berkualitas dan
komunikatif.
Dalam pertemuan ini, Kak Fitri juga menampilkan 2 video yang cukup seru
karena bisa memotivasi bagi yang melihatnya. Ada kalimat yang saya suka dari
tayangan tersebut kira-kira seperti ini:
“Jangan
bangga kalau kita memiliki Indonesia, tetapi banggalah karena Indonesia
memiliki kita”
Yaa seperti itu lah kira-kira.. 2 frasa yang terdiri dari kata-kata yang sama namun
ketika satu kata tersebut dibalik atau ditukar maka maknanya akan berbeda. Jlbe
jleb jleb.
Cukup sekian resume ke-3 dari saya semoga Kak Fitri dapat menginspirasi
kami semua dari materi yang telah disampaikannya, aamiin ^_^
Gamshamnida J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar