Say hello,

Minggu, 03 Juni 2012

Yuk Cari Tau... :)

'Lampu Drakula', Dioperasikan Hanya dengan Darah

Lampu Drakula yang dioperasikan dengan darah
Lampu Drakula yang dioperasikan dengan darah (sumber: Dailymail.co.uk)
 
 
 
Cairan kimia bekerja dengan bantuan darah.

Mike Thompson, seorang desainer asal Amerika Serikat telah menciptakan lampu dengan pengoperasian yang unik dan menyeramkan. Lampu tersebut dapat dioperasikan dengan meneteskan darah.

Sebuah tabung berbentuk bohlam, di dalamnya berisi cairan kimia. Bagian atasnya harus dipecahkan terlebih dahulu agar menghasilkan gerigi yang tajam. Kemudian dengan sengaja salah satu bagian dari tangan (misalnya jari) digoreskan ke bagian yang tajam tersebut hingga terluka dan mengeluarkan darah.

Lantas darah tersebut diteteskan ke dalam bohlam secukupnya, hingga reaksi kimia bekerja. Cairan kimia tersebut akan berubah warna menjadi biru, dengan sinar yang terang. Secara ilmiah dapat dijelaskan, jika sinar tersebut merupakan cahaya kimia yang bekerja dengan bantuan darah.

Mike menjelaskan, lampu tersebut hanya dapat digunakan satu kali saja. Filosofinya, kita harus berpikir dua kali untuk membuang-buang energi, jika sumber energi tersebut diambil dari diri kita sendiri.

Di Amerika, menurut Mike Thompson, rata-rata masyarakat menggunakan 3383kwh energi per t ahun, atau ssama dengan menyalakan lampu di empat ruangan berbeda selama 12 bulan.

Ia menciptakan lampu unik tersebut dilandaskan pada banyaknya pertanyaan, bagaimana jika sumber energi dihasilkan oleh diri kita sendiri?

Dengan menggunakan darah, secara otomatis masyarakat akan berpikir untuk memboroskan energi karana akan menambah risiko terhadap lingkungan.

Untuk menunjukan cara kerja lampu tersebut, Mike juga membuat rekaman video yang menampilkan seorang perempuan memperagakan cara kerja lampu tersebut. Ia melukai tangannya sendiri agar lampu dapat menyala. Lampu tersebut berisi bahan kimia yang akan melepaskan energi jika dicampur dengan darah.

"Dengan membuat sebuah lampu yang hanya dapat digunakan sekali saja, pengguna harus mempertimbangkan dengan bijaksana, kapan akan menggunakannya. Hal tersebut akan memberikan pendidikan kepada masyarakat, betapa berharganya energi," ujarnya.
Sumber:Dailymail.co.uk

Tidak ada komentar: