PANDANGAN PERTAMA
Itulah
saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesadarannya.
Itulah
percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.
Itulah
nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.
Itulah
saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-hari yang
telah berlalu dan mengungkapkan karya kesedaran yang dilakukan malam,
menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan
misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.
Itulah
benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi.
Mata
mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan memeliharanya, dan jiwa
membawanya kepada buah-buahan.
Pandangan
pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan air mengalir
menuju syurga dan bumi. Pandangan pertama dari sahabat kehidupan menggemakan
kata-kata Tuhan, “Jadilah, maka terjadilah ia”
:+: Khalil Gibran :+:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar