Say hello,

Selasa, 24 Juli 2012

Prosa

Ketika Pikiran Seorang Ibu Datang Menyelimuti Hari Tuanya

Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu.
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku.
Disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikat tali sepatu, ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.

Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus-menerus ucapan yang membosankanmu, bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku.
Dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus-menerus sebuah cerita yang telah aku ceritakan ribuan kali, hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku, janganlah menyalahkanku.
Ingatkah dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi.

Disaat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern, janganlah menertawaiku.
Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap “MENGAPA” yang engkau ajukan saat itu.

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan, ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku.
Bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.

Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita, berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya.
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.

Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.

Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini.
Kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu.
Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.

Walaupun seseorang telah melakukan beriku-ribu kebajikan, tetapi tidak melakukan bhakti kepada Ibu dan Ayah, kebajikannya hanyalah sia-sia belaka.

Marilah kita bangkitkan bhakti terhadap orang tua bersama!!


Pesan: Jagalah orang tuamu dengan baik. Jangan sampai penyesalan itu datang pada akhirnya. Tentu kamu akan merindukan saat-saat Ibumu memarahimu karena kesalahanmu untuk kebaikanmu, cerewet karena pedulinya kepadamu, khawatir untuk penjagaanmu, menangis bahagia karena kamu yang dapat dibanggakan. Ingatlah saat pagi hari membuatkanmu sarapan pagi untuk berangkat ke sekolah, menanti kepulanganmu di siang hari sambil menonton televisi di rumah, menyapamu di depan gerbang rumah dengan senyum tulus dan mengatakan “Anakku yang aku banggakan telah pulang”, ingat saat setiap selesai shalat mendo’akanmu untuk kehidupan di dunia dan di akhirat, menjawab salammu dan membalas cium tangannya yang lembut nan wangi, serta mempersiapkan makanan kesukaanmu saat kau pintakan padanya. Dia tidak pernah menuntut balas akan kelakuannya kepadamu karena yang ia inginkan hanyalah kesehatan dan kebahagiaan anak-anaknya. Rasa rindu itu akan sangat melekat karena waktu yang akan memakan usia orang tuamu.


New Era

Tidak ada komentar: